Minggu, 31 Desember 2017

Bingungah Abek (E_DISAH)

Alanduk Emengkang (Elman Duro)

Pajejjer,Saat ini , beberapa daerah/kabupaten , sedang berada dalam proses perjalanan sistem demokrasi berupa Pemilihan Kepala daerah secara serentak di tahun 2018 mendatang, yang menjadi bagian dari pelaksaaan UU No.8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota serta UU Nomor 9/2015 tentang Pemerintahan Daerah.

Sudah menjadi rahasia umum, dalam proses pemilihan umum, seringkali kita menemukan ketidak jujuran, berbagai macam intrik dan pikiran licik dilakukan hanya untuk mendapatkan suara rakyat dalam pemilihan itu. Semua cara dihalalkan untuk mendapatkan kemenangan seperti kempanye hitam, penyuapan hingga sumbangan-sumbangan lainnya. Permasalahannya tidak hanya sampai disana, kita selalu menyaksikan dalam proses pemilihan selalu menimbulkan konflik ditingkat akar rumput antara pendukung masing masing calon kepala daerah .

Indikasi perangkat desa yang terlibat menjadi mesin politik beberapa calon kepala daerah , terutama bagi incumbent, secara diam-diam menjadi tim sukses atau tim pemenangan dengan dalih, memanfaatkan massa dari masyarakat desa yang sebelumnya menjadi basis suara pada saat pemilihan kepala desa, dengan kantong suara pasti dengan hitungan yang jelas . hal ini didasari dari proses yang berjalan sebelumnya , kata lainnya adalah  politik balas jasa.

Permasalahan yang terjadi dalam proses pilkada bisa kita pastikan akan membuat tatanan sosial di Desa akan goyah. Masyarakat Desa mulai terlibat dalam politik praktis dan pragmatis, berkompetisi dengan tidak sehat , saling mencurigai, bahkan saling bermusuhan. Dikarenakan bersebrangan dalam mendukung calon Kepala daerah yang menjadi dukungannya, rasa curiga mulai muncul dan rasa solidaritas pelan-pelan hilang dari lingkungan mereka.

Ciri khas yang dimiliki masyarakat Desa yang berupa kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama agak terganggu dengan rentetetan proses politik  yang terjadi.Belum lagi munculnya kekerasan dan intimidasi politik baik dari aparat desa maupun antar para pemilih membuat masyarakat semakin gamang dalam proses politik.

Dengan munculnya permasalah yang dihadapi seperti yang diatas, diperlukan adanya solusi dalam proses pendidikan politik masyarakat Desa. Diperlukan proses pengawasan yang ketat dari pihak terkait dalam menghilangkan budaya para calon Kepala Daerah yang “ mendadak Baik “ serta memberikan bantuan baik berupa matril dan formil yang diturunkan para calon kepala daerah di tingkat Desa yang ingin memenangkan Pilkada.

Guna menjamin terciptanya kesejahteraan masayarakat sebagai mana yang dicita-citakan, maka pendidikan politik mutlak diberikan. KPU Daerah, Panwas dan Bawaslu , mestinya tidak hanya intens pada proses teknis , hanya sekedar menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi pemilu dan tindak pidana pemilu atau dengan kata lain sekedar “tukang pos” yang mengantar kasus ke kepolisian. melainkan memberikan pendidikan politik ke tingkat desa, sehingga proses bisa berjalan secara free, fair and competitive.(ElmanDuro/Adv)

Roma Disah

Tanian Lanjeng, adalah Permukiman tradisional Madura adalah suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluargakeluarga yang mengikatnya. Letaknya sangat berdekatan dengan lahan garapan, mata air atau sungai. Antara permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun, sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisah oleh lahan garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung merupakan ciri khas dari kelompok ini.

Susunan Pola Tanean Lanjhang.

        Susunan rumah disusun berdasarkan hierarki dalam keluarga. Barat-timur adalah arah yang menunjukan urutan tua muda. Sistem yang demikian mengakibatkan ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat. Sedangkan hubungan antar kelompok sangat renggang karena letak permukiman yang menyebar dan terpisah. Ketergantungan keluarga tertentu pada lahan masing masing. Di ujung paling barat terletak langgar. Bagian utara merupakan kelompok rumah yang tersusun sesuai hierarki keluarga. Susunan barat-timur terletak rumah orang tua, anak-anak, cucucucu, dan cicit-cicit dari keturunan perempuan. Kelompok keluarga yang demikian yang disebut koren atau rumpun bambu. Istilah ini sangat cocok karena satu koren berarti satu keluarga inti.

Proses terbentuknya pola permukiman Tanean Lanjhang

        Terbentuknya permukiman tradisional Madura diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut dengan tonghuh. Tonghuh adalah rumah cikal bakal atau leluhur suatu keluarga. Tonghuh dilengkapi dengan langgar, kandang, dan dapur. Apabila sebuah keluarga memiliki anak yang berumah tangga, khususnya anak perempuan, maka orang tua akan atau bahkan ada keharusan untuk membuatkan rumah bagi anak perempuan. Penempatan rumah untuk anak perempuan berada pada posisi di sebelah timurnya. Kelompok pemukiman yang demikian disebut pamengkang, demikian juga bila generasi berikutnya telah menempati maka akan terbentuk koren dan sampai tanean lanjang. Susunan demikian terus menerus berkembang dari masa ke masa.

           Apabila susunan ini terlalu panjang maka susunan berubah menjadi berhadapan. Urutan susunan rumah tetap dimulai dari ujung barat kemudian berakhir di ujung timur. Pertimbangan ini dikaitkan dengan terbatasnya lahan garapan, sehingga sebisa mungkin tidak mengurangi lahan garapan yang ada. Jadi, untuk melacak satu alur keturunan dapat dilacak melalui susunan penghuni rumahnya. Generasi terpanjang dapat dilihat sampai dengan 5 generasi yaitu di tanean lanjang. Posisi tonghuh selalu ada di ujung barat sesudah langgar. Langgar selalu berada di ujung barat sebagai akhiran masa bangunan yang ada. Susunan rumah tersebut selalu berorientasi utara-selatan. halaman di tengah inilah yang disebut tanean lanjhang.smb(wkp)

Politik Disah (MEMBANGUN)

SalangRejjeng;Desa dengan huruf “D” besar adalah entitas politik yang ribuan tahun berdialektika menjadi representasi komunitas masyarakat mandiri, yang di segi lain juga dilihat sebagai komunitas ekonomi serta komunitas sosiologis. Desa dalam tak sedikit faktor sudah memberi pondasi bagi karakter kebudayaaan masyarakat yang mewarisi dunia, bahkan yang paling maju sekalipun. Karena, Desa mempunyai otonomi orisinil yang tak diberikan oleh negara, namun sudah ada sepanjang sejarah perkembangan desa.

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pe­merintahan, antara lain pengaturan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kewenangan desa, pembuatan peraturan desa, pem­bentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMD), dan kerja sama antar desa, urusan pembangunan, antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum desa semacamnya, jalan desa, jembatan desa, pengairan desa, pasar desa, dan  urusan kemasyarakatan, yang meliputi pemberdayaan masya­rakat melewati pembinaan sosial budaya masyarakat, bidang kesehatan, pendidikan dan budaya adat istiadat yang Berbeda.

Di sisi Lain "Normedian Budiyanto S.Sos salah satu Kepala Desa di Kecamatan Proppo,Mengatakan dengan karakteristik sdm yg beda tp justru perbedaan itu mengarah kesatu titik kebersmaan dlm membangun desa yg saling keterkaitan.(M2g/Adv)

Sabtu, 30 Desember 2017

Arah Kebijan Desa

MUHAMMAD RIDWAN
Kepala Desa Mapper

PorosDesa,Sesuai dengan amanat UU No. 6/2014 tentang Desa, tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal , serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pada periode tahun 2015-2019 pembangunan Desa diarahkan untuk penguatan Ekonomi desa dan masyarakatnya, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di Desa Kami (Mapper) untuk mendorong pengembangan Desa berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi serta mendorong keterkaitan desa dengankota. Kebijakan pembangunan perdesaan tahun 2015-2019.(M.RIDWAN)

Menggali Potensi Desa


LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA

Paradigma baru pariwisata adalah milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat DESA merupakan satuan terkecil wilayah dan masyarakat dari bangsa/negara yang menunjukkan keragaman Indonesia. Terbukti keragaman masyarakat sebagai kekuatan bagi tegak/eksistensi bangsa dan negara Republik Indonesia.

Wisata adalah kegiatan perjalanan/bepergian untuk bersenang-senang, menggunakan waktu luang untuk memulihkan kekuatan fisik dan spiritual, refreshing (penyegaran) dan kegiatan memperkaya, memperluas serta mengembangkan wawasan seseorang. Sebagai penggerak desa wisata adalah rakyat, rakyat sebagai penentu pokok. Rakyat yang mandiri dan berdikari tanpa investor. Rakyat harus berani tampil terdepan dan menghilangkan belenggu minder (rendah diri), malas, terbelakang dan berjiwa pelayan (budak).

Pada hakekatnya rakyat memiliki nilai-nilai budaya/tradisi yang luhur dan harta kekayaan yang tak ternilai yaitu : gotong royong, ramah, alam lingkungan yang indah, seni tradiri/budaya dll. Semua ini sebagai modal dan aset pariwisata.(M2g)

Desa_ku Hebat


Desa_ku,Setiap orang pasti punya kenangan maupun kebanggaan tersendiri terhadap tanah kelahirannya. Saya sendiri juga bangga akan kehebatan desa kelahiranku. Saya dilahirkan di sebuah desa yang terletak persis di paling Tengah kecamatan tepatnya Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur. Lantas apa yang saya banggakan pada desa kelahiranku ini? okeh akan saya jabarkan semua kehebatan desaku.
Sumber Daya Manusia Terus Maju
Ya, manusia-manusia di desa Mapper terus mengalami peningkatan yang sungguh tajam. Ketika saya kecil masyarakat disini tidak tahu apa itu handphone, komputer, laptop, PDA, apalagi pulsa. Tapi seiring datangnya tahun milenium masyarakat disini mulai mengenal handphone dan pulsa, ini berkat ilmu yang dibagi oleh mereka-mereka yang merantau ke Jakarta maupun keluar negeri. Seriring seirama muncul kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi,, yah minimal SMA atau SMK. Anak-anak inilah yang membuat SDM di desa Mapper terus melaju kencang,, mereka tidak sungkan berbagi ilmu kepada tetangga, orang tua maupun orang yang dituakan. Akibatnya hampir semua masyarakat Mapper memiliki handphone, malahan ada yang sampai tiga. Sampai detik ini juga mereka sudah bisa mengoperasikan komputer, laptop, PDA, bahkan kakek-kakek pun punya facebook… wooow. Pertumbuhan ekonomi juga naik stagnan, bisnis pun berputar subur disini. Petani-petani pun punya teknologi dan ilmu tersendiri untuk meningkatkan hasil pertanian. Hingga saat ini Desa Mapper punya peranan sebagai penopang desa-desa disekitarnya seperti Pertambangan Batu, Nampan(geddeng) dsb.(M2g

SALEH

Keutamaan Silaturahmi Dalam Islam – Marilah kita menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT, taqwa yang sebenar-benarnya taqwa menjaga hubungan baik dengan Allah SWT dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, Allah SWT mencintai hamba-Nya yang taat dan menjaga tali silaturahmi.

Menyambung silaturahmi merupakan suatu amal shaleh yang penuh berkah, memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya ia dicintai Allah SWT di manapun ia berada.

Menyambung silaturahmi adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT, serta petunjuk untuk hamba kepada Rabb-Nya supaya bertaqwa, supaya seorang hamba menyambung tali silaturahmi tatkala Allah SWT memerintahkan untuk menyambung hubungan silaturahmi

Peranan PKK terhadap Pembangunan Desa

MAPPER- Peran PKK dalam keberhasilan pembangunan sangat besar. Karena itu, TP PKK desa Mapper harus menunjukkan peran tersebut, sehingga tujuan dan cita-cita program pokok terlaksana dalam kehidupan masyarakat di Desa.
Istri kepala desa secara otomatis menjadi Ketua TP PKK desa. Dan Harus menunjukkan peran dalam mendukung program pemerintah sesuai dengan tupoksinya. Melalui kegiatan-kegiatanya, diharapkan manajemen pengelolaan administrasi dan keterampilan seluruh kader PKK mulai dari Tingkat Desa hingga Tingkat Dusun semakin meningkat ke depannya.
Sementara itu, Kepala Desa Mapper menegaskan, TP PKK desa bersinergi dan saling menguatkan dalam program pembangunan, untuk menciptakan Desa Mapper yang lebih baik, yang diawali dari Dusun masing-masing.
Untuk itu,  TP PKK, yang memiliki peran strategis dalam memajukan desa. “Laksanakan tugas dengan sepenuh hati, ikhlas serta tulus. Dengan begitu, apa yang kalian kerjakan pasti berhasil. Jadikan tugas itu suatu kebutuhan dan jangan dianggap sebagai beban,” pesan kepala Desa.
Selaku Ketua Dewan Pembina PKK, Kepala Desa juga mengucapkan terimakasih atas jerih payah Ketua TP PKK.
“Dalam kurun waktu enam tahun, TP PKK  sangat sukses menjalankan program-program PKK di Desa ini,” ucapnya.
Hadir pada kegiatan itu Ketua BPD Mamang Suryadi,S.Sos. Selaku Mitra Dari Pemerintah Desa Mapper (M2g)

Polisi dan TNI

Pak polisi dan TNI terlihat sangat akrab foto kiriman dari kepala Desa Banyubulu

BLT DD TAHAP II DESA MAPPER KEC,PROPPO

Pemerintah Desa Mapper Menyalurkan BLT Dana Desa Tahap II PEMDES_MAPPER; Pemerintah Desa Mapper Kecamatan  Proppo  pada Senin (1...